#BC66 : Seandainya aku dilahirkan kembali, aku ini menjadi …?

Sesungguhnya, aku kurang menyukai kata seandainya. Dibenakku kata itu sedikit ekstrim. Bisa menjadikanku putus asa dengan sebuah penyesalan atau bahkan bisa membuat semangat berapi-api karena sebuah kesalahan.

“Seandainya aku dilahirkan kembali, aku ingin menjadi …?” ini adalah topik ke-66 dari seorang personil Bloggers’Challenges, namanya Isan.  Seandainya aku dilahirkan kembali aku ingin menjadi apa? Jawabnya : aku ingin menjadi Isan. Itu hanya sebuah jawaban sementara ya San. Sebagai pembuka 🙂

 

Karena Isan memberikan kesempatan untuk berandai-andai melalui topik ini maka akan kugunakan dengan sebaik-baiknya.

AKU INGIN TETAP MENJADI MANUSIA. 

Mungkin bukan itu yang Isan inginkan untuk menjadi sebuah jawaban atas topik yang ia berikan. Mungkin menjadi manusia yang seperti apa? Atau tentang sebuah pekerjaan? Atau bisa juga tentang sebuah status sosial, atau bisa tentang gender, dan lain sebagainya.

Rasa tidak puas, sebagai sifat yang lumrah yang dimiliki oleh setiap insan manusia. Mulai dari kalangan anak-anak sampai pada orang tua. Mungkin itu menjadi salah satu latar belakang dari topik ini.

Manusia sebagai makhluk individu, adalah hakikat manusia sebagai makhluk yang mempunyai keinginan, kebutuhan, dan perasaan yang berbeda dengan manusia lain.
Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Manusia adalah mahluk ciptaan yang paling mulia dari semua mahluk. Diberi kuasa untuk  memperbanyak keturunan, memenuhi bumi dan memeliharanya.

Seandainya aku diberikan kesempatan untuk dilahirkan kembali, aku ingin menjadi manusia yang punya talenta dibagian seni. Baik seni musik, seni tari, maupun seni rupa. Kenapa? karena ternyata talenta itu dapat menjadikan orang jelek menjadi keren, banyak diminati orang, dan memiliki nilai jual yang dapat menjadi jalan untuk memenuhi kebutuhan. Meski sebenarnya bukan uang alasan utama kenapa aku ingin dilahirkan kembali dengan seni itu. Tapi karena memang itu adalah sesuatu keberuntungan yang aku ingin miliki tapi Tuhan tidak berikan itu untukku. Mungkin aku punya yang lain.

 

End